Oke, kata itu sering kali terpikir di benak seorang calon penulis, selalu terlintas dipikirannya dan bingung bagaimana mulainya. Apakah untuk coba-coba? Atau bercita-cita menjadi penulis?
“Gimana nih biar tulisan aku jadi menarik untuk di baca?”
“Sudah menarik belum ya kata-kata aku?”
Atau “Ih.. Gimana kalau gak nyambung dan orang gak mau
baca?”Jadilah overthinking berlebihan dan menjadi tidak percaya diri.
Karena menulis itu gak gampang loh!!
Menulis menjadi wadah penyaluran perasaan yang sulit
diungkapkan lewat kata-kata. Nah, soal menulis bisa dilakukan terus menerus gak
sih? Karena yang namanya manusia pasti ada bosannya atau berhenti total karena
menemukan sesuatu hal yang lebih menarik. Makanya, dibutuhkan konsentrasi dalam
menulis agar tulisan tetap memiliki pembaca. Bahkan tidak menutup kemungkinan
tulisan kita mengalami perkembangan.
Perkembangan bagaimana nih yang dimaksud? Semakin Maju atau mundur? Untuk tetapi
konsisten dalam menulis, kalian memang membutuhkan suatu hal sebagai pemicunya.
Karena, konsisten itu berawal dari komitmen dalam menulis.
Jangan khawatir sobat, ini aku kasih tips manis agar kalian
bisa konsisten dalam menulis.
1.
Disiplin itu penting untuk
melatih kita menjadi lebih baik. Jangan mau kalah sama moody yang membuat
kita malas-malasan. Tapi bukan berarti harus kejam pada diri sendiri. Atur management
waktu untuk menulis. Misal jam sekian waktunya mengurus pekerjaan rumah, jam
sekian sampai jam sekian untuk menulis dan seterusnya.
2.
Terus belajar lewat
membaca. Menulis tanpa membaca itu kosong, karena sumber pengetahuan itu adanya
dari bacaan, tidak harus buku, di zaman sekarang bisa membaca lewat mana saja
seperti berita online, televisi, majalah dan lain sebagainya. Pertajam memori
otak kita dengan membaca lebih banyak, dan pasti akan paham. Percayalah, itu
pengaruh pada hasil tulisan kita. Rasanya akan lebih berbobot karena kita
memahami masalah dari bacaan tersebut, sekaligus mendapatkan kesimpulannya
juga.
3.
Perbanyak referensi. Karena
referensi dapat memperkarya tulisan. Selain bacaan, kita juga bisa menemukan
tempat baru yang belum pernah kita kunjungi. Refreshing otak namanya.
4.
Latihan dan latihan.
Waktunya latihan menulis, jangan berhenti ketika bosan, apalagi ketika
mengalami kebuntuan, segera alihkan perhatian dengan kembali menulis. Buat
kesalahan dan perbaiki lagi, Memang susah sih lagi menulis tiba-tiba mengalami
kebuntuan. Jadi latihan terus menerus untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
5.
Mengingat kembali arti
menulis bagi kita. Saya sempat bertanya kepada diri sendiri “Apa motivasi saya
untuk menulis? Apa sebenarnya yang saya inginkan dan dapatkan dari menulis? Apa
artinya menulis bagi diri saya?”
Mungkin teman-teman juga ada yang bertanya-tanya kepada diri
sendiri seperti saya, -tos dulu dong yang sama- karena kita akan
membahasnya. Arti menulis bagi setiap orang itu berbeda, motivasinya juga
berbeda dan tujuannya pun akan berbeda.
Misal seorang penulis berita, mereka termotivasi menulis
karena tuntutan pekerjaan, jadi wajib hukumnya bagi mereka dalam menulis
berita. Sementara penulis novel tidak merasa mempunyai kewajiban karena
motivasi menulisnya dari diri sendiri maupun dari pembaca yang sering memberi feedback
dan menyemangati penulis tersebut, karena sifatnya punya fleksibel. Sedangkan
penulis scenario membutuhkan banyak referensi untuk terus menulis. Bahkan diwajibkan
untuk mencintai film, karena kan berhubungan dengan film atau tayangan di TV.
Nah bagi kamu yang ingin konsisten menulis, sudah benar
belum tujuan awal menulisnya. Ingat ya terkenal itu bonus, bukan tujuan
awalnya. Begitu juga dengan uang. Percayalah jika tulisan yang kita hasilkan
menarik dibaca dan enak dibaca serta bermutu, uang akan mengikuti dengan
sendirinya.
***
By: Yaumil Fitri


