Tahukah kamu bahwa banyak sekali ilmu pengetahuan yang lahir dari cendekiawan muslim? Karya-karya mereka tidak hanya sekadar dikagumi oleh para pemikir Barat dan diakui dunia. Tetapi juga dijadikan sebagai acuan di dalam kehidupan hingga saat ini.
Salah satu ilmuwan muslim yang berpengaruh adalah Ibnu Sina. Beliau dikenal dengan sebutan “Avicenna” di kalangan orang-orang Barat. Nama lengkap Ibnu Sina adalah Abu Ali Al-Hussain bin Abdullah bin Sina. Beliau lahir pada tahun 370 H/980 M di Uzbekistan dan meninggal pada Juni 1037 M di Hamedan, Iran.
Ibnu Sina adalah seorang polymath yang ahli dalam banyak ilmu pengetahuan, dari filsafat, kedokteran, astronomi, fisika, logika, geometri. Banyak deh pokoknya.
Sebutan tanpa bukti rasanya masih kurang, karena mudah saja membuat pengakuan bukan?
Yuk kita tengok karya-karya Ibnu Sina. Ibnu Sina memiliki ratusan karya, banyak di antaranya tentang filosofi dan kedokteran. Karya Fenomenal beliau salah duanya adalah Al-Qanun fi Thib dan Asy Syifa.
Al-Qanun fii Thib merupakan mahakarya dari Ibnu Sina mengenai ilmu kedokteran. Bisa kebayang gak sih pinternya Ibnu Sina nulis buku kedokteran yang mana pada zaman itu gak ada teknologi secanggih sekarang.
Sekilas tentang Al-Qanun fii Thib atau dalam bahasa Indonesia “Kaidah Kedokteran”. Al-Qanun fii Thib merupakan kumpulan pengetahuan tentang kedokteran yang terdiri dari lima buku:
• Buku pertama membahas tentang pengobatan yang berdasarkan empat unsur yaitu air, api, udara, tanah.
• Buku kedua berisikan tentang pengetahuan soal efek terapeutik yang terjadi pada tubuh dari setiap zat yang digunakan untuk penyembuhan.
• Buku ketiga mengulas mengenai penyakit-penyakit pada tubuh manusia
• Buku keempat membahas tentang pengamatan penyakit yang tidak spesifik pada organ tubuh tertentu, seperti demam
• Buku kelima menyajikan tentang obat-obatan majemuk
Berkat Al-Qanun fii Thib, ibnu Sina mendapat julukan sebagai Bapak Kedokteran. Selain itu, beliau juga dijuluki Bapak Pengobatan Modern.
Karya fenomenal lain dari Ibnu Sina adalah Asy-Syifa dalam bahasa Indonesia memiliki arti obat. Sebagaimana dengan namanya kitab ini berisikan tentang cara-cara pengobatan beserta obatnya. Kitab ini di dalam dunia kedokteran menjadi semacam ensiklopedia filosofi dunia kedokteran. Dalam bahasa Latin, kitab ini dikenal dengan sebutan “Sanatio”.
Ilmu yang beliau miliki tidak hanya dituang dalam buku-bukunya. Beliau senantiasa mengobati orang-orang yang sedang sakit meski tidak dibayar. Kehebatannya sampai terdengar oleh penguasa masa itu. Akhirnya Ibnu Sina diminta menghadap raja untuk mengobati salah satu penguasa, beliau pun berhasil mengobatinya. Sang raja ingin memberinya hadiah, namun beliau menolaknya. Sebagai gantinya, beliau mendapatkan izin untuk membaca seluruh buku di perpustakaan kerajaan.
Tidak hanya ilmu-ilmu umum, beliau juga mendalami ilmu-ilmu agama seperti fikih dan tafsir. Di umur sepuluh tahun beliau sudah hafal al-Quran. Konon, di kala kesulitan mempelajari sesuatu beliau akan melaksanakan salat dua rakaat untuk meminta petunjuk kepada Allah SWT. Subhanallah.
Penulis: Az-Zahra Saefudin