Renaissance
Djoeang IMM
Ahmad S. Ihsan
Renaissance
secara bahasa artinya terlahir kembali. Tidak hanya sebatas istilah dan harfiah
saja. Tapi yang dimaksud disini adalah bagaimana gerakan IMM ini mampu
melahirkan sebuah gagasan baru atau tokoh baru yang bisa mempengaruhi, atau
bahkan membuat sebuah gerakan-gerakan perubahan. Kita sebagai kader IMM harus
mampu melahirkan intelektual-intelektual segar dalam menghadapi zaman seperti
sekarang ini, zaman 4.0 bahkan 5.0 yang berbasis teknologi.
Kita
sebagai kader harus saling menopang untuk menghadapi promblematika bangsa atau
realitas yang sedang terjadi di negeri ini. Tidak hanya dalam hal intelektual
dan religiusitas. Tapi, juga mampu dalam menghadapi masalah - masalah ekonomi,
sosial, dan juga politik.
Maka
dari itu kita sebagai penerus bangsa dianjurkan untuk lebih aktif, lebih
produktif untuk membuat sebuah gerakan Renaissance untuk dapat mewujudkan
citacita bangsa, salah satunya yaitu memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa. Salah satu caranya yaitu dengan cara
meningkatkan minat baca. Membahas soal minat baca di Indonesia, tentunya masih
sangat menarik dan juga relevan. Karena sampai detik ini minat baca di
Indonesia masih sangat kurang. Salah satu cara untuk memajukan sebuah negara
adalah dengan cara menumbuh suburkan budaya membaca di kalangan masyarakatnya.
Dengan rendahnya minat baca yang ada di Indonesia ini, tentunya berat bagi
bangsa kita untuk berkompetisi dengan negara-negara lain. Bangsa ini
membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas dan kompetibel, hal ini bisa
terwujud dengan cara meningkatkan dan juga menguatkan tradisi membaca.
Intelektual
berkewajiban melakukan transformasi sosial untuk menciptakan kehidupan yang
lebih baik. Hal tersebut dikarenakan intelektual merupakan kaum yang
tercerahkan di dalam masyarakat, sehingga mengetahui permasalahan, dan juga
persoalan tersebut. Intelektual kecerdasaan yang dimiliki bukan untuk dirinya
sendiri, tetapi untuk orang lain, Agar mengalami perubahan yang lebih baik.
Diaspora,
berasal dari bahasa yunani kuno, yang artinya adalah penyebaran.
Menurut Abdul Halim Sani bentuk diaspora terbagi menjadi dua, yaitu diaspora kedalam dan diaspora keluar.Bentuk diaspora kedalam merupakan suatu kewajiban bagi Ikatan dan tidak dapat di tinggalkan karena Ikatan merupakan organisasi kader dan bertugas untuk menjadi penerus dan penyempurna Gerakan Muhammadiyah. Ikatan berperan sebagai penguatan jaringan dan memberikan dorongan serta teguran pada Muhammadiyah jika tidak menjalankan amanatnya secara konskuen serta memberikan kontribusi dalam berbagai displin ilmu dan pemberdayaan guna mempersiapkan masyarakat yang berilmu sebagai ciri dari khoirul umat (masyarakat utama).