Minggu, 17 Mei 2020

JIWA PEMUDA DALAM INTELEKTUALITAS DAN LEADERSHIP PROFETIK



 JIWA PEMUDA DALAM INTELEKTUALITAS DAN LEADERSHIP PROFETIK
Penulis :
Abdussalam Al-qurtubi
Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka jakarta
Jakarta, Indonesia

Tidak lama lagi, Indonesia akan memasuki masa bonus demografi, Jumlah usia muda produktif Indonesia akan mengalami puncaknya pada tahun 2030. Dari populasi usia produktif tersebut, sebagian  besar adalah generasi millennial. Generasi ini memiliki karakteristik tersendiri. Mereka ingin serba instan dan cepat, selalu menggandrungi perubahan, mudah bosan dengan status quo. Inovasi adalah spirit tiap hari mereka. Maka dari itu pembaca setidaknya dapat memahami. Bagaimana cara kita untuk menumbuhkan rasa kepedulian kita terhadap pemuda agar menjadi pemimpin masa depan yang berkepribadian Profetik serta mampu berdakwah dengan skill yang mereka punya tanpa menyembunyikan rasa Nervous dan malu.   
Bangsa yang besar pasti mempunyai pemimpin yang memiliki mimpi besar pula untuk besar. Negara dan bangsa senantiasa membutuhkan mimpi- mimpi besar dari para pemimpinya. Bila bila pemimpin kita miskin dari impian, jangan harap kita akan menjadi bangsa yang maju.
Akan tetapi, mimpi besar saja tidak cukup. Karena setelah mimpi itu digulirkan, langkah utama selanjutnya adalah menjalankan impian itu. Dengan segenap perjuangan dan tindakan nyata, apa yang diimpikan bisa digapai, tanpa itu mustahil. Akan tetapi, bila pemimpin dan pejabat hanya berebut untuk mengejar kedudukan belaka, dipastikan mereka tidak mempunyai mimpi besar. Karena mimpi besar dimulai dengan kejujuran hati untuk membenahi semua pihak, bukan karena kelompok atau golongan. Maka dari itu pemuda yang BAPER (Bawa Perubahan) atau  bisa dikatakan pemuda sebagai Agent of Change  Generasi perubahan semestinya mempunyai mipi yang besar untuk menopang kejayaan di neger ini tanpa ada campur tangan negara lain.
Perlu kita ketahui bahwasanya sebagai informasi, Gen-Z adalah generasi yang lahir dari tahun 1995 hingga sekarang. Generasi ini menjadi topik pembicaraan dunia karena mereka akan mendominasi populasi manusia di masa depan. Generasi inilah yang akan berjibaku dengan dinamika era revolusi 4.0. selain technical skill atau kemampuan dalam berfikir, hal lain yang tak kalah pentingnya diberikan kepada para pelajar khususnya untuk lebih fokus dalam mencari sebuah ilmu yang nantinya akan membuahkan hasil yang benar benar nyata. Para pengganti pejabat-pejabat negeri ini adalah para pemuda yang mempunyai harapan tinggi serta mampu berkompetisi demi memajukan kesejahteraan bangsa ini.
Semestinya kita perlu meneladani 4 sifat rasul yang menjadi aspek terpenting di zaman ini yaitu :
1.       Siddiq
2.       Amanah
3.       Tabligh
4.       Fathonah
Dari keempat sifat rasul ini kita sebagai pemimpin di era millenial ini sepertinya menjadi hal yang wajib ubtuk kita sama sama teladani karna sifat nabi mencangkup dalam berbagai hal dan sifat nabi berfungsi hingga akhir zaman kelak. Maka dari itu para millennial wajib meneladani sifat terutama kepemimpina ala rasul yang notabene sebagai bahan kajian yang mutlak.

1.       Siddiq
Sifat siddiq menurut lughoh yaitu صدق-يصدق-صدقا yang berarti Benar. Menurut istilah berarti benar dalam berkata, benar dalam bertindak serta benar dalam memberi sebuah keteladanan. Sebenarnya para pemuda tidak terlalu sulit untuk nmeneladani sifat rasul dari sifat rasul ini pemuda dapat mudah mencari kebenaran yang hakiki melalui Al-Qur’an dan Hadist serta berikut pengamalannya . kalian mempunyai sebuah kehidupan yang baik misalnya mungkin dari pengalaman kebaikkan kalian dapat mencewritakan sebagai motivasi dan evaluasi diri. Bonusnya, kalian dapat dibenarkan oleh teman teman sekitar. Karena asalnya kalian sudah ingin menceritakan pengalamannya kepada orang lain yang belum mereka rasakan. Sifat siddiq sendiri muncul pada laqob dari sahabat nabi yang bernama Abdul Ka’bah / Abu bakar Ash-shiddiq ia diberi gelar Ash-shiddiq karena bahwasanya sahabat nabi ini membenarkan Isra Mi’raj Nabi Shalallahu Alaihi Wassalam.

2.       Amanah
Secara bahasa, amanah berasal dari kata bahasa Arab : أَمِنَ يَأْمَنُ أَمْناً  yang berarti aman/tidak takut.Dengan kata lain, aman adalah lawan dari kata takut. Dari sinilah diambil kata amanah yang merupakan lawan dari kata khianat. Dinamakan aman karena orang akan merasa aman menitipkan sesuatu kepada orang yang amanah.
Dalam aspek ini para pemimpin harus mampu mengemban amanah yang telah dijanjikan. Seperti perintah Allah Subhanahu Wata’ala yang artinya:

“ Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanah kepada orang yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum diantara manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil. Sungguh Allah sebaik baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah maha mendengar lagi maha melihat.” ( Q.S. An-Nisa : 58 )
Cocok sekali dikaitkan dengan keadaan Indonesia yang mereka itu telah diberikan amanah yang besar namun disia- siakan. Indonesia adalah entitas dan cita cita mulia dan bayangan masa depan yang harus diperjuangkan dan diwujudkan, bukan masa lalu yang telah jadi dan selesai. Pada zaman Nabi Shalallahu Alaihi wasalam para sahabat bila diperintahkan oleh nabi maka langsung dikerjakan karna mereka tahu bahwa amanah adalah hal terpenting yang melekat sedari dini. Dengan cara melatih diri dari kejujuran dan kemandirian.
3.       Tabligh
Tabligh dalam arti menyampaikan kepada khalayak banyak secara gambllang dan baik. Seorang pemimpin yang memiliki gaya atau sebuah skill yang terpendam dapat menjadi acuan untuk mengembangkan serta melatih kepercayaan dan kebenaran. Tabligh merupakan sifat yang fundamental bagi para pemimpin untuk menyampaikan sebuah pesan ataupun dakwah kepada umat. Pada zaman ini banyak terjadi keterkecohan akan menyebarkan atau menyampaikan sebuah berita namun kali ini bagaimana seorang pemimpin muda menyampaikan dakwahnya.
Bagi muslim millennial media sosial sebagai narasi kebajikan millennial.  Dikarenakan generasi millennial juga rajin menyerap segala informasi dari internet, termasuk berita dan topic harian yang sedang Booming. Teman instagram yang banyak dibanding generasi sebelumnya. Klik, like, Coment  dan Share, Itulah aktifitas yang mereka lakukan setiap hari. Hal itu disebakan adanya keuntungan bagi para akun media sosial. Ini sebenarnya hal yang baik namun banyak yang keliru menggunakanya akhirnya jadi banyak pendapat yang baik dan buruk.
4.       Fathonah
Pengertian ini merupakan hal yang sangat  penting pada pemimpin yaitu sifat fathonah yang berarti cerdas. Karena nabi Muhammad Shalallahu Alaihi  Wasallam adalah seorang Ummy yang kecerdasannya diluar ambang batas. Maka dari itu nabi Muhammad terkenal sebagi manusia yang paling terpengaruh di dunia ini. Karena cerdasnya pemimpin tidak hanya mampu memberikan solusi pada satu arah melainkan banyaknya arah yang dapat mempermudah umat atau anggotanya dalam bertindak.
Salah satunya hal politik menjadi hal yang menggairahkan, mulia, bahkan idah selama dibarengi dengan kecerdasan dan cita cita luhur untuk melayani masyarakat dengan penuh keikhlasan dan kesantunan. Bagaimana bisa menjadi seorang pemimpin bila dirinya tidak memiliki kecerdasan dan pengetahuan yang luas.

Menjadi pemimpin saja tidak cukup pada skill saja akan tetapi seorang pemimpin mampu mengkolaborasikan Leadership dan Skill  karena setiap peimpin itu mempunyai karakter yang berbeda beda dan bersifat Elastis tidak kaku pada sifat yang berkomando.

Pemuda dalam hal Profetik
 Ada beberapa aspek  profetik yang dijadikan sebuah hal penting dalam filsafatnya yaitu epistimologi, etos dan model.
 Unsur epistemologi di sini mencakup berbagai asumsi dasar filosofis paradigma profetik berkenaan dengan “hakekat” ilmu atau pengetahuan, keutamaannya, keutamaan usaha untuk memilikinya, sarana untuk mengetahuinya, sumber-sumbernya, dan sebagainya.

 Unsur etos mencakup berbagai nilai yang mendasari sebuah paradigma, sedang unsur model mencakup berbagai unsur dasar yang dapat dijadikan analogi untuk melakukan kegiatan-kegiatan keilmuan profetik. Adapun model merupakan cara bagaimana aspek profetik ini dapat menjadi sebuah gaya yang menarik dan juga khas. Bahkan dapat diterima oleh masyarakat luas. Karna Profetik ini ialah salah satu dari asal kata Prophet yang Berarti “Nabi” berarti bagaimana seorang pemimpin mampu menyelesaikan misinya dengan Tiga aspek ini. Sekurang kurangnya pemimpin zaman ini dapat mengimplikasikan kinerjanya dengan membawa system kenabian yang sudah sesuai dan tertera pada As- Sunah.

Seperti yang dijelaskan diatas mengenai empat sifat bagi nabi dilihat dari sudut epistimologi Sifat ini berkesinambungan Apabila kebenaran  Asshiddiq nabi dapat dijadikan pedoman maka ashiddiq merupakan epistimologi dari rangkaian profetik. Setelah diamati lebih lanjur sifat Amanah yang bersifat etos, yaitumencangkup nilai yang didasari oleh berbagai paradigma yang sifatnya ini fundamental namun tinggi dirasakan. Setelah itu ada sifat Tabligh dan Fathonah yang menjai gaya Kekhasan dalam sebuah kepemimpinan.

Pemuda yang Berintelektual
Bagi para pelajar mencari ilmu itu sangatlah mulia. Lebih mulia lagi ketika mengajarkan pada orang lain dan ilmu itu berjasa merngankan beban penderitaan sesame hamba Tuhan.
Sungguh sangatlah beruntung apabila pemuda yang berintelektual tinggi yang masi semangat mencari ilmu. Karna mencari ilmu selain perintah agama melainkan mencerahkan pikiran serta jiwa. Akan tetapi. Lebih beruntung lagi bila seorang pemuda mengajarkan kepada orang lain atau orang yang masi di bawah umur darinya, agar menjadi wadah amal kebaikan serta mencerdaskan kehidupan bangsa.

 Artinya, daya sebar  ilmu itu kemudian lebih optimal lagi karena tersebar keberbagai kalangan sehingga akan banyak muncul orang lain untuk berbuat benar. Pemuda yang demikian bukanlah hanya semakin pintar, melainkan semakin cerah dan mencerahkan hatinya.

Ada baiknya bagi para pemuda yang menjadi Agent of Change memberikan sebuah ilmunya untuk para kalangan yang belum paham akan pentingnya sebuah ilmu. Niatkan didalam hati yang dalam agar amal dan ilmu yang tersebar menjadi ladang kehidupan yang baik untuk para pemuda.

Walaupun mereka belum mengerti apa yang kita seberkan setidaknya kita telah menyampaikan pesan yang menjadi sebuah amanah besar orang yang elah paham dengan orang yang belum paham.
Akhlaq Gaul Pribadi Rasul
Penjelasan ini merupakan model gaya rasul yang khas dan paling terpengaruh pada era millennial. Landasan Manhaj Rabbani yang berlandasan keislaman, (sesuai ajaran ajaran islam ) untuk menggapai ridha Ilahi. Profil ciri khas yang harus lekat pada pribadi muslim sebagai berikut:
1.       Salimul Aqidah (Aqidah yang bersih)
2.       Shahihul Ibadah (Ibadah yang Benar)
3.       Matinul Khuluq ( Akhlaq yang Kokoh)
4.       Qowiyul Jismi (Kekuatan Jasmani)
5.       Mutsaqqoful Fikri (Intelek Dalam Berfikir)
6.       Mujahadatul Linafsihi (Berjuang Melawan Hawa Nafsu)
7.       Harishun Ala Waqtihi ( Pandai Menjaga Waktu)
8.       Munazhzhamun Fi Syuunihi (Teratur dalam Suatu Urusan)
9.       Qodirun Ala Kasbi ( Mandiri)
10.   Nafi’un Lighoirihi (Bermanfaat bagi orang Lain)