JIWA PEMUDA DALAM INTELEKTUALITAS DAN
LEADERSHIP PROFETIK
Penulis :
Abdussalam Al-qurtubi
Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka
jakarta
Jakarta, Indonesia
Tidak lama
lagi, Indonesia akan memasuki masa bonus demografi, Jumlah usia muda produktif
Indonesia akan mengalami puncaknya pada tahun 2030. Dari populasi usia
produktif tersebut, sebagian besar
adalah generasi millennial. Generasi ini memiliki karakteristik tersendiri.
Mereka ingin serba instan dan cepat, selalu menggandrungi perubahan, mudah
bosan dengan status quo. Inovasi adalah spirit tiap hari mereka. Maka
dari itu pembaca setidaknya dapat memahami. Bagaimana cara kita untuk
menumbuhkan rasa kepedulian kita terhadap pemuda agar menjadi pemimpin masa
depan yang berkepribadian Profetik serta mampu berdakwah dengan skill
yang mereka punya tanpa menyembunyikan rasa Nervous dan malu.
Bangsa yang
besar pasti mempunyai pemimpin yang memiliki mimpi besar pula untuk besar.
Negara dan bangsa senantiasa membutuhkan mimpi- mimpi besar dari para
pemimpinya. Bila bila pemimpin kita miskin dari impian, jangan harap kita akan
menjadi bangsa yang maju.
Akan tetapi,
mimpi besar saja tidak cukup. Karena setelah mimpi itu digulirkan, langkah
utama selanjutnya adalah menjalankan impian itu. Dengan segenap perjuangan dan
tindakan nyata, apa yang diimpikan bisa digapai, tanpa itu mustahil. Akan
tetapi, bila pemimpin dan pejabat hanya berebut untuk mengejar kedudukan
belaka, dipastikan mereka tidak mempunyai mimpi besar. Karena mimpi besar
dimulai dengan kejujuran hati untuk membenahi semua pihak, bukan karena
kelompok atau golongan. Maka dari itu pemuda yang BAPER (Bawa Perubahan) atau bisa dikatakan pemuda sebagai Agent of
Change Generasi perubahan semestinya
mempunyai mipi yang besar untuk menopang kejayaan di neger ini tanpa ada campur
tangan negara lain.
Perlu kita
ketahui bahwasanya sebagai informasi, Gen-Z adalah generasi yang lahir dari
tahun 1995 hingga sekarang. Generasi ini menjadi topik pembicaraan dunia karena
mereka akan mendominasi populasi manusia di masa depan. Generasi inilah yang
akan berjibaku dengan dinamika era revolusi 4.0. selain technical skill atau
kemampuan dalam berfikir, hal lain yang tak kalah pentingnya diberikan kepada
para pelajar khususnya untuk lebih fokus dalam mencari sebuah ilmu yang
nantinya akan membuahkan hasil yang benar benar nyata. Para pengganti
pejabat-pejabat negeri ini adalah para pemuda yang mempunyai harapan tinggi
serta mampu berkompetisi demi memajukan kesejahteraan bangsa ini.
Semestinya kita
perlu meneladani 4 sifat rasul yang menjadi aspek terpenting di zaman ini yaitu
:
1.
Siddiq
2.
Amanah
3.
Tabligh
4.
Fathonah
Dari keempat sifat rasul ini kita sebagai pemimpin di era millenial
ini sepertinya menjadi hal yang wajib ubtuk kita sama sama teladani karna sifat
nabi mencangkup dalam berbagai hal dan sifat nabi berfungsi hingga akhir zaman
kelak. Maka dari itu para millennial wajib meneladani sifat terutama
kepemimpina ala rasul yang notabene sebagai bahan kajian yang mutlak.
1.
Siddiq
Sifat siddiq menurut lughoh yaitu صدق-يصدق-صدقا
yang berarti Benar. Menurut istilah berarti benar dalam berkata, benar dalam
bertindak serta benar dalam memberi sebuah keteladanan. Sebenarnya para pemuda
tidak terlalu sulit untuk nmeneladani sifat rasul dari sifat rasul ini pemuda
dapat mudah mencari kebenaran yang hakiki melalui Al-Qur’an dan Hadist serta
berikut pengamalannya . kalian mempunyai sebuah kehidupan yang baik misalnya
mungkin dari pengalaman kebaikkan kalian dapat mencewritakan sebagai motivasi
dan evaluasi diri. Bonusnya, kalian dapat dibenarkan oleh teman teman sekitar.
Karena asalnya kalian sudah ingin menceritakan pengalamannya kepada orang lain
yang belum mereka rasakan. Sifat siddiq sendiri muncul pada laqob dari
sahabat nabi yang bernama Abdul Ka’bah / Abu bakar Ash-shiddiq ia diberi gelar Ash-shiddiq
karena bahwasanya sahabat nabi ini membenarkan Isra Mi’raj Nabi Shalallahu
Alaihi Wassalam.
2.
Amanah
Secara bahasa, amanah berasal dari kata bahasa Arab : أَمِنَ يَأْمَنُ أَمْناً yang berarti aman/tidak takut.Dengan kata
lain, aman adalah lawan dari kata takut. Dari sinilah diambil kata amanah yang
merupakan lawan dari kata khianat. Dinamakan aman karena orang akan merasa aman
menitipkan sesuatu kepada orang yang amanah.
Dalam aspek ini
para pemimpin harus mampu mengemban amanah yang telah dijanjikan. Seperti
perintah Allah Subhanahu Wata’ala yang artinya:
“ Sungguh,
Allah menyuruhmu menyampaikan amanah kepada orang yang berhak menerimanya, dan
apabila kamu menetapkan hukum diantara manusia hendaknya kamu menetapkannya
dengan adil. Sungguh Allah sebaik baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah maha
mendengar lagi maha melihat.” ( Q.S. An-Nisa : 58 )
Cocok sekali
dikaitkan dengan keadaan Indonesia yang mereka itu telah diberikan amanah yang
besar namun disia- siakan. Indonesia adalah entitas dan cita cita mulia dan
bayangan masa depan yang harus diperjuangkan dan diwujudkan, bukan masa lalu
yang telah jadi dan selesai. Pada zaman Nabi Shalallahu Alaihi wasalam para
sahabat bila diperintahkan oleh nabi maka langsung dikerjakan karna mereka tahu
bahwa amanah adalah hal terpenting yang melekat sedari dini. Dengan cara
melatih diri dari kejujuran dan kemandirian.
3.
Tabligh
Tabligh dalam
arti menyampaikan kepada khalayak banyak secara gambllang dan baik. Seorang
pemimpin yang memiliki gaya atau sebuah skill yang terpendam dapat menjadi
acuan untuk mengembangkan serta melatih kepercayaan dan kebenaran. Tabligh
merupakan sifat yang fundamental bagi para pemimpin untuk menyampaikan sebuah
pesan ataupun dakwah kepada umat. Pada zaman ini banyak terjadi keterkecohan
akan menyebarkan atau menyampaikan sebuah berita namun kali ini bagaimana
seorang pemimpin muda menyampaikan dakwahnya.
Bagi muslim
millennial media sosial sebagai narasi kebajikan millennial. Dikarenakan generasi millennial juga rajin
menyerap segala informasi dari internet, termasuk berita dan topic harian yang
sedang Booming. Teman instagram yang banyak dibanding generasi
sebelumnya. Klik, like, Coment dan
Share, Itulah aktifitas yang mereka lakukan setiap hari. Hal itu disebakan
adanya keuntungan bagi para akun media sosial. Ini sebenarnya hal yang baik
namun banyak yang keliru menggunakanya akhirnya jadi banyak pendapat yang baik
dan buruk.
4.
Fathonah
Pengertian ini merupakan hal yang sangat penting pada pemimpin yaitu sifat fathonah
yang berarti cerdas. Karena nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam adalah seorang Ummy yang
kecerdasannya diluar ambang batas. Maka dari itu nabi Muhammad terkenal sebagi
manusia yang paling terpengaruh di dunia ini. Karena cerdasnya pemimpin tidak
hanya mampu memberikan solusi pada satu arah melainkan banyaknya arah yang
dapat mempermudah umat atau anggotanya dalam bertindak.
Salah satunya hal politik menjadi hal yang menggairahkan, mulia,
bahkan idah selama dibarengi dengan kecerdasan dan cita cita luhur untuk
melayani masyarakat dengan penuh keikhlasan dan kesantunan. Bagaimana bisa
menjadi seorang pemimpin bila dirinya tidak memiliki kecerdasan dan pengetahuan
yang luas.
Menjadi pemimpin saja tidak cukup pada skill saja akan tetapi
seorang pemimpin mampu mengkolaborasikan Leadership dan Skill karena setiap peimpin itu mempunyai karakter
yang berbeda beda dan bersifat Elastis tidak kaku pada sifat yang berkomando.
Pemuda dalam hal Profetik
Ada beberapa aspek profetik yang dijadikan sebuah hal penting
dalam filsafatnya yaitu epistimologi, etos dan model.
Unsur epistemologi di sini
mencakup berbagai asumsi dasar filosofis paradigma profetik berkenaan dengan
“hakekat” ilmu atau pengetahuan, keutamaannya, keutamaan usaha untuk
memilikinya, sarana untuk mengetahuinya, sumber-sumbernya, dan sebagainya.
Unsur etos mencakup
berbagai nilai yang mendasari sebuah paradigma, sedang unsur model mencakup
berbagai unsur dasar yang dapat dijadikan analogi untuk melakukan
kegiatan-kegiatan keilmuan profetik. Adapun model merupakan cara bagaimana
aspek profetik ini dapat menjadi sebuah gaya yang menarik dan juga khas. Bahkan
dapat diterima oleh masyarakat luas. Karna Profetik ini ialah salah satu dari
asal kata Prophet yang Berarti “Nabi” berarti bagaimana seorang pemimpin
mampu menyelesaikan misinya dengan Tiga aspek ini. Sekurang kurangnya pemimpin
zaman ini dapat mengimplikasikan kinerjanya dengan membawa system kenabian yang
sudah sesuai dan tertera pada As- Sunah.
Seperti yang dijelaskan diatas mengenai empat sifat bagi nabi
dilihat dari sudut epistimologi Sifat ini berkesinambungan Apabila
kebenaran Asshiddiq nabi dapat
dijadikan pedoman maka ashiddiq merupakan epistimologi dari rangkaian profetik.
Setelah diamati lebih lanjur sifat Amanah yang bersifat etos, yaitumencangkup
nilai yang didasari oleh berbagai paradigma yang sifatnya ini fundamental namun
tinggi dirasakan. Setelah itu ada sifat Tabligh dan Fathonah yang menjai gaya
Kekhasan dalam sebuah kepemimpinan.
Pemuda yang Berintelektual
Bagi para pelajar mencari ilmu itu sangatlah mulia. Lebih mulia
lagi ketika mengajarkan pada orang lain dan ilmu itu berjasa merngankan beban
penderitaan sesame hamba Tuhan.
Sungguh sangatlah beruntung apabila pemuda yang berintelektual
tinggi yang masi semangat mencari ilmu. Karna mencari ilmu selain perintah
agama melainkan mencerahkan pikiran serta jiwa. Akan tetapi. Lebih beruntung
lagi bila seorang pemuda mengajarkan kepada orang lain atau orang yang masi di
bawah umur darinya, agar menjadi wadah amal kebaikan serta mencerdaskan
kehidupan bangsa.
Artinya, daya sebar ilmu itu kemudian lebih optimal lagi karena
tersebar keberbagai kalangan sehingga akan banyak muncul orang lain untuk
berbuat benar. Pemuda yang demikian bukanlah hanya semakin pintar, melainkan
semakin cerah dan mencerahkan hatinya.
Ada baiknya bagi para pemuda yang menjadi Agent of Change
memberikan sebuah ilmunya untuk para kalangan yang belum paham akan pentingnya
sebuah ilmu. Niatkan didalam hati yang dalam agar amal dan ilmu yang tersebar
menjadi ladang kehidupan yang baik untuk para pemuda.
Walaupun mereka belum mengerti apa yang kita seberkan setidaknya
kita telah menyampaikan pesan yang menjadi sebuah amanah besar orang yang elah
paham dengan orang yang belum paham.
Akhlaq Gaul
Pribadi Rasul
Penjelasan ini
merupakan model gaya rasul yang khas dan paling terpengaruh pada era
millennial. Landasan Manhaj Rabbani yang berlandasan keislaman, (sesuai
ajaran ajaran islam ) untuk menggapai ridha Ilahi. Profil ciri khas yang harus
lekat pada pribadi muslim sebagai berikut:
1.
Salimul Aqidah (Aqidah yang bersih)
2.
Shahihul Ibadah (Ibadah yang Benar)
3.
Matinul Khuluq ( Akhlaq yang Kokoh)
4.
Qowiyul Jismi (Kekuatan Jasmani)
5.
Mutsaqqoful Fikri (Intelek Dalam
Berfikir)
6.
Mujahadatul Linafsihi (Berjuang
Melawan Hawa Nafsu)
7.
Harishun Ala Waqtihi ( Pandai Menjaga
Waktu)
8.
Munazhzhamun Fi Syuunihi (Teratur
dalam Suatu Urusan)
9.
Qodirun Ala Kasbi ( Mandiri)
10.
Nafi’un Lighoirihi (Bermanfaat bagi
orang Lain)