Senin, 20 Mei 2019

Ghazwul Fikri
Karya: Mochamad Faisal Zain

Era globalisasi . . .
Dimana pertukaran pandangan dunia
Dimana pertukaran pola pemikiran
Dan juga aspek aspek kebudayaan

Islam mengajarkan tentang iman
Iman untuk memperkuat sebuah pemikiran
Ketika iman sudah ditanamkan
Maka hanya kebaikan yang ada didalam pikiran

Apabila iman sudah di hilangkan
Pola pikir mulai mengancam
Jika hujan tak turun lagi
Pasti bumi akan bersedih

Ghazwul Fikri sebuah perang nyata
Yang memerlukan sebuah senjata
Yaitu beriman kepada Allah Swt
Allahu Akbar . . .

Iman dan ilmu lah
Yang akan menyelamatkan kita semua
Maka jagalah sesuatu yang baik
dengan iman, ilmu, danniat yang mulia

Memiliki iman itu
Seperti naik pesawat
Semakin tinggi kamu terbang
Maka segala sesuatu yang ada di bumi

Akan terlihat semakin kecil
Bersyukurlah untuk orang beriman
Yang selalu mendapatkan
Kenyamanan dalam suatu tindakan

Sehingga pemikiran merasa aman 
Dan tak mudah terpengaruh
Oleh budaya dan perubahan zaman yang ada

Kompetisi Millenial Islam #IMMFEST2019

Masa Depan Negeriku (Kompetisi Puisi Millenial Islam) #IMMFEST

Masa Depan Negeriku
Karya :Siti Masitoh

Negeriku amat sangat kaya
Tak terhitung berapa banyak hartanya
Tapi,
Mengapa masih banyak rakyat miskin menderita di negeri yang kaya ?
Pendidikan tak merata,

Keadilan rakyat hanya omong kosong belaka
Dan
Aku kecewa
Banyak kawanku juga tak peduli keadaan negeri
Yang terpenting itu hidup enak, sosmed lancar, kuota banyak

Gak perlu repot mikirin masa depan
Katanya…..
Hidup dan nikmati kemodernan, kamu jangan kuno dengan pemikiran
Degradasi moral itu biasa,
Salahkan saja pemerintah dan sistem yang ada
Kau jangan terlalu banyak mengurusi hal takberguna

Astagfirullahaladzim…

Kawan-kawanku mulai tak peduli masa depan negeri
Kemajuan seakan mengikis rasa empati.
Teknologi modern membuat syukur menjadikufur
Bahkan Pendidikan seolah hanya mencipta manusia menjadi pendebat,
Tanpa solusi yang nyata.

Negeri ini memiliki banyak orang cerdas
Namun kurang jujur dan bijak.
Terlalu tamak dan congkak
Tak peduli nasib saudaranya sendiri,
Yang penting dirinya senang dan menang.

Di tengah persimpangan jalan kegamangan
Aku mulai berpikir,
Mungkin saja di luar sana masih banyak yang peduli sepertiku
Aku harus yakin dan berani,
Tugasku hari ini adalah belajar dengan tekun
Belajar bijaksana, berlaku jujur dan adil

Memperjuangkan masa depan negeri.
Sistem diubah mulai dari lingkup terkecil dalam diri
Menyongsong hari depan dengan ilmu dan iman
Bukan sekedar omongan.

Keluarlah dari zona nyaman,
Tanggungjawab yang besar menantimu di masa yang akan datang
Tingkatkanketerampilandanpotensidiri
Atau kau akan mati tergilas di negeri sendiri.

Kompetisi Millenial Islam #IMMFEST2019

PEMUDA (Kompetisi Puisi Millenial Islam)


Pemuda
Karya : Cut Nazara

Puisi tercipta dari bilik dan cangkir kopi atau teh tarik
Pemuda pemudi sengaja duduk melingkar bermain gitar
Ceritakan hiruk pikuk kota, ceritakan si dia
atau sekadar duduk formalitas membicarakan yang ada di maya

Begitu asik rupanya
Ceritakan dia dan mereka
Mengelukan dia dan mereka
Mencaci
Mencibir

Begitu asik sepertinya
Bicarakan kemewahan
Mengunggah jiwa ke necis an
Pamerkan pamor atau
Menjadi si dewa amor dalam mencinta

Usah bicara wahai pemuda
Usah bersusah membuka pembicaraan
Bukankah lebih baik tegakkan kaki lalu berdiri
Gunakan akal dibawah topi sebagai bahan baku hantam mereka yang menzholimi

Bangkitlah pemuda
Diam mu mendera mereka
Duduk dan tidurmu menguliti mereka
Isi kepalamu sudah cukup menjajah mereka
Mereka
Mereka pemuda
Mereka yang kedinginan saat kemarau
Dan mereka yang kepanasan saat penghujan

Bisakah kita sekadar berdiri saja  berhadapan dengan api unggun
Berharap setiap kita adalah kayu bakar
Bincang kita adalah minyak tanah
semangat kita adalah api yang menyala
Ciptakan hangat bagi jiwa dingin
Ciptakan panas bagi mereka yang tak ingin

Pemuda
Kepalan tanganmu adalah kita
Senjatamu adalah kita
Pelindungmu adalah diriNya Yang Maha Segala

Kompetisi Millenial Islam #IMMFEST2019

PERISAI UMAT(Kompetisi Puisi Millenial Islam)


Perisai Umat
Karya : AnggieTyas K.D

Mi-Le-ni-Al
Makhluk dengan mimpi intelektual
Tak banyak ingin terkenal                                 
Tanpa harus menjadi binal

Terlalu banyak macam jenis revolusi
Sehingga dituntut untuk berambisi
Harus bisa peka diberbagai sisi
Karena si zaman modernisasi

Terseok, tertatih, sampai teriris
Bayangan cermin mengelus dada karena keadaan diriyang miris
Tapi masih bisa beretorika diplomatis
Demi menutupi diri yang kritis

Tak ingin dikatakan sampah masyarakat
Sehingga saling adu unjuk bakat
Sampai tak melihat ada yang tercekat ?
Dan akhirnya terciptalah sekat

Hey Millenial..

Kita ini perisai umat
Harus bisa menjadi hebat juga bermartabat
Kemampuan harus terus meningkat
Kebersamaan dipererat
Agar tak terbawa arus sesat

Implementasi ajaran Tuhan harus nyata
Agar hidup tidak membabi buta
Berdoa dengan penuh harapan
Berharap terselip secercah cahaya untuk masa depan

Ingat teman teman
Hidup ini adalah permainan waktu
Kalau tidak bisa ? Kita yang mati kutu

Kompetisi Millenial Islam #IMMFEST2019

BANGKIT (Kompetisi Puisi Millenial Islam) #IMMFEST



Bangkit
oleh Anbar Putri Ragusti
Perang kali ini di mulai
Sesekali terjatuh, merapuh tak tersentuh
Apa kah ini di sebut perang
Jika semua prajurit harus meminum darahnya sendiri di bawah terik kekalahan
Yang menjatuhkan ribuan korban
Menderu sesal dalam ketiadaan

Kali ini tentang aku..
Aku yang akan mundur
Aku di kalahkan
Aku bukan pasukan handal
Bukan juga raja sang penguasa

Aku ini apa?
Aku adalah bongkahan ide ide murni manusia
Ide-ide yang akan hilang karna kalah berperang

Adakah sang penolong?

Iya kau !
Bangkitlah
Selamatkan idealisme yang mulai tumbang
Berikan amunisi melimpah untuk menang

Kawan..
Perangmu saat ini bukan soal angkat senjata
Tapi soal kekuatan media massa
Berapa kali publik hanya wadah cari muka, atau ajang cari dusta
Tak ada yang lebih menyakitkan dari luka dalam berita

Kawan..
Darah kita masih terlalu segar untuk layu
Layu akan mentalitas, integritas, loyalitas dan kapasitas
Mereka berusaha mencederai mentalmu
Dengan bumbu kenikmatan yang mereka racik sendiri

Kawan..
Ini waktu kita, waktu untuk bangkit dari segala keterpurukan.
Jangan bangga menjadi konsumen, sehingga media di dominasi dengan kejahatan
Belajarlah menjadi produsen, sehingga mampu berdakwah dengan konten

Kawan..
Mari kita berperang
Lawan tanpa segan
Dan yakin menang

Kompetisi Millenial Islam #IMMFEST