Selasa, 09 Mei 2017



Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..


Buat kamu-kamu-kamu yang suka banget sama dunia sastra terutama novel, penasaran gak sih gimana susahnya dan ribetnya penulis itu bisa membuat novel yang bagus dan bisa menarik minat membaca? Mau dapat motivasi yang subhanallah dari salah satu penulis gagasmedia?

Inilah saatnya utk kamu bisa "curhat" sama salah satu penulis ternama!!!



šŸ™šŸ¼PK IMM FISIP UHAMKAšŸ™šŸ¼
       šŸŽŠProudly PresentšŸŽŠ

SEMINAR KEILMUAN BERSAMA GAGASMEDIA GOES TO CAMPUS*
  _Kenali Duniamu Melalui Sastra_


šŸ“šBENGKEL KEPENULISAN dan TEMU PENGARANG Novel *Bajak Laut dan Purnama Terakhir*šŸ“š

šŸ™ŽšŸ»‍♂Pembicara: *Adhitya Mulya* (penulis Novel Jomblo, Sabtu Bersama Bapak, dll)

Catat Tanggalnya!
šŸ“…Hari/Tanggal: Senin, 22 Mei 2017
⏰Pukul: 08.00-12.00 WIB
šŸ Tempat: Ruang Sidang B Kampus A UHAMKA LIMAU

šŸ’°HTM:
Rp. 40.000 (Mahasiswa Uhamka)
Rp. 75.000 (Umum)

šŸ›INCLUDE:
šŸ“’GRATIS NOVEL! untuk 50 orang Pendaftar Pertama
šŸ”–E-Sertifikat
šŸ”Snack
šŸ“Ilmu Yang Bermanfaat
šŸŽDoorprize

Eits, kita juga ada Bazaarnya lho!
*BAZAAR NOVEL GAGASMEDIA* pada hari yang sama!
Lokasi di depan Ruang Sidang B Uhamka

KUOTA TERBATAS!

☎Contact Person:
Anindya (085774325007) via WA
Layla (08815600925) via WA

Follow us:
Instagram:  @pkimmfisiphamka
Facebook:  PK IMM FISIP Uhamka
Twitter: pkimmfisiphamka

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

#Fastabiqulkhairat 
#IMMJAYA 
#PKIMMFISIPUHAMKA 
#TajdidIMM 
#GaulTapiIslami 
#FISIPMemangBeda 
#GueIMMFisip 
#TetepGaulTetepIslami 
#IMMFisipSelaluCeria

Kamis, 04 Mei 2017

MOMENTUM HARI PENDIDIKAN NASIONAL 2017

MOMENTUM HARI PENDIDIKAN NASIONAL:

SEBUAH REFLEKSI MENUJU AKSI


https://www.instagram.com/p/BTlCU2wBbxi/


Jakarta, 1 Mei 2017 –Tepatnya pada tanggal 2 Mei, diperingati Hari Pendidikan Nasional (HARDIKNAS). Momentum sejarah pendidikan nasional yang sangat penting, juga berteguh akan sebuah pendidikan sejati yang tidak lepas dari peran bapak pendidikan nasional yakni Ki Hadjar Dewantara.Tentu ini adalah sebagai momentum yang sangat penting dan perlu di pahami oleh seluruh generasi penerus bangsa, juga menjadi bahan refleksi bersamayang berujung pada adanya aksi nyata.

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan. Disini membuktikan, salahsatu kepekaan generasi bangsa yang jatuh mana pada 2 Mei di setiap tahun adalah sebuah momentum dimana pendidikan menjadi salahsatu pilar kebangsaan di bumi pertiwi. Dimana segala sesuatunya harus dijalankan, ditegakkan, serta adanya keadilan terkait yang namanya pendidikan nasional sebagaimana  UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, BAB II: Dasar, Fungsi dan Tujuan, pasal 2, “Pendidikan nasionalberdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik IndonesiaTahun 1945.”

Disini sebagai generasi penerus estafet kepemimpinan bangsa, sudah selayaknya untuk tingkatkan semangat dan menjalin ukhuwah dalam membentuk pendidikan yang mana diera modernisasi ini perlu yang namanya peningkatan pemahaman, mempertajam cakrawala gagasan dan pemikiran sehingga menjadikan Sumber Daya Manusia yang mumpuni juga bermartabat, juga jelas dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, BAB II: Dasar, Fungsi dan Tujuan, pasal 3 menjelaskan, “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi Manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”

Selanjutnya, dalam UU yang sama, BAB III: Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan, Pasal 4 ayat 1 dijelaskan, “Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa.” Artinya, sebuah keharusan sebagai bangsa ini menjalankan tujuan nya yang salahsatu nya mencerdaskan bangsa melalui pendidikan yang merata diseluruh daerah, kurangnya tingkat pemahaman anak bangsa, dan sebagainya. Tegas, artinya bahwa sebuah demokratisasi pendidikan, sebuah tanda tanya di negeri tercintai ini. Bagaimana negeri ini bisa terus tegak berdiri, jika hajat hidup warganya dimangsa berkali-kali. Ini sebuah catatan bersama untuk pemimpin negeridalam menjalankan amanah memberikan pendidikan yang berkualitas untuk anak bangsa.Pola dan dinamika pendidikan kebangsaan sudah sangat memprihatikan. Maka, hadirkan pendidikan yang utuh sebagai wujud adanya integritas bangsa, tolak komersialisasi pendidikan. Jangan jadikan generasi bangsa terpuruk hilang oleh karena penindasan, kesenjangan sosial, sistem pendidikan yang tidak merata, tidak berkeadilan, dan berbagai permasalahan hingga polemik yang hadir di bumi pertiwi.

“Mari kita refleksikan bersama untuk pendidikan sekarang dan tantangan masa depan yang mana kita sebagai generasi penerus bangsa lahir dan hadir di tempat Bumi Pertiwi yang dicintai ini sebagai wujud loyalitas dan rasa nasionalisme kepada bangsa dan negara dengan ayo, semangat, peka dan pahami sejarah, belajar dengan tekun, peka terhadap realitas sosial-politik yang terjadi, hingga pada mampu memahami pendidikan yang sejatinya seperti apa juga implikasinya, serta mampu menerapkan nya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara”, tegas Bayu dalam tulisannya, Senin, (1/4/2017).

###

Info lebih lanjut, hubungi:
Bayujati Prakoso: 089660595335 (Anggota Bidang Hikmah PK IMM FISIP UHAMKA 2016-2017)

Bidang Hikmah PC IMM Jakarta Selatan | Instagram: @pcimmjaksel